Friday, September 26, 2008

Pemberontakan - pemberontakan kecil


Jadi pada dasarnya saya adalah orang baik bin antikonflik. Namun, adakalanya saya ingin memberontak.

Kenapa? Karena orang – orang pintar adalah orang – orang yang berontak, oh salah kalo itu mah berotak. (hentikan menuliskan sisipan – sisipan aneh, ras)

Serius lagi lah- karena lumayan menghilangkan setres sehari2. Jheee. Tapi sebenarnya pemberontakan yang dilakukan itu adalah pemberontakan yang tidak terlalu penting.

Semisalnya seperti berikut ini:

Di sebuah depstor (singkatan dari department store, hihihih 90s sekalskiy akyew) yang bisa dikatakan lumayan terkemuka, ada pintu yang bertuliskan ‘push’.

Pemberontakan :

saya menolak mematuhi perintah itu! Saya ingin hak – hak saya dihargai! Saya ogah disuruh2 orang untuk mematuhi perintah via tulisan! Mana orangnya saya gak kenal pulak! Dia, si penyuruh itu, entah kafir entah bukan, entah bandit entah bukan, jangan – jangan yang nyuruh itu pedofil, ato anak durhaka, ato ternyata sedang merencanakan makar! Cih!

Maka kemudian, alih – alih mem’push’, saya malahan mem’pull’.

Dan guess what? Tetep aja loh pintunya kebuka. Jreng! Kenapa ya kita disuruh mempush untuk membukanya, sementara dengan mempull pintu itu tetap terbuka.

Saya kheran mengapa agar mencapai suatu tujuan orang hanya diperbolehkan mencapainya dengan satu jalan saja, padahal dengan jalan lain tujuan itu bisa dicapai jua.

Oh pemberontakan – pemberontakan ini, mengapa tidak berani saya lakukan untuk hal – hal yang lebih besar lagi?

:)

O Rabb sayang, ampunilah aku. Namun ketahuilah bahwa paling tidak aku selalu menyangkal dengan hatiku.

Dan itulah seburuk – buruknya hambaMu.

3 comments:

Unknown said...

yaaaaaaahhhhhhh.
yang gedean dikit atuh pemberontakannya..

Laras A. Pitayu said...

iya yah. nanti mo memberontak yg lebih gede lagi ah. mo pasang konde di poni..

hehe

Rizaldi Fakhruddin said...

bu.. link aku dong!!

http://ezcapizmo.blogspot.com/
http://rizaldi-fakhruddin.blogspot.com/

po