Wednesday, August 19, 2009

kunang kunang


lirik oleh The Panas Dalam

Jangan percaya kepada kunang - kunang,
ia bersandar kepada gelap

Jangan percaya kepada gelap,
ia bersandar kepada malam

Jangan percaya kepada malam,
ia bersandar kepada waktu

Jangan percaya kepada waktu,
ia bersandar kepada matahari

mata, hari,
mata, api,

matahari api

Jangan percaya kepada matahari,
ia bersandar kepada ruang

Jangan percaya kepada ruang,
ia bersandar kepada batas

Percayalah kepada Yang Tak Berbatas,
Ia bersandar tidak kemanapun

Ia bersandar kepada Ia
Ia ada sebelum "ada" diadakan

Ia ada mengadakan "ada"
Ia ada mengadakan "tiada"

Ia ada dan selalu ada
Ia ada dan tidak mengada - ada

Tuhan, Tuhan,
Tuhan, Tuhan,
Tuhan, Tuhan.

:)

HUHUHUHUHUHU
liriknya bagus pisan, dinyanyiinnya dengan bagus pula,
maka saya pun meminjam lirik yang indah ini untuk bilangg :

SELAMAT MEMASUKI BULAN RAMADHAN SEMUAA
dari hatiku yang terdalam kumohon maafmu lahir dan batin
untuk kesalahan - kesalahanku yang disengaja ataupun tidak

semoga kita semua diberi kemudahan untuk menjalin hubungan yang makin akrab dan mesra dengan Ia

Sunday, May 31, 2009

elvira

Salah seorang domestic helper di rumah usianya lumayan belia, anak muda kelahiran taun 90an gitu lah. Anaknya hitam kurus lumayan tinggi, kalo ngeliat orang dari sisi atas mata, sembari agak menunduk dan monyong - monyong mulutnya.

Suaranya kecil pelan cimit2 kalo ketawa ngikik dan suka jingkrak2an tanpa suara (memang aneh kelakuannya). Mukaknya panjang membulat, dengan kombinasi mata hidung dan mulut yang membuat saya, ayah, ibuk, bonti dan guri semuanya pada sepakat: ini anak mukanya kaya semut di kartun2.

Hehehe. Biar kaya semut begitu, ini anak pintar di sekolahnya, kebetulan memang dia di sini sekalian dapet kesempatan sekolah. Masih esempe, ranking satu apa ranking dua gitu, pokoknya oke. Waktu dulu nemenin jadi joki 3-in-1 dan lewat gedung sampoerna fondation, saya bilang ke dia:

L : Liat vi, ini yang punya gedung hobinya nyekolahin orang sampek ke luar negri, kamu juga mestilah bisa
E : Luar negrinya dimana, Mbak?

L : Amerika kalo yg biasanya si
E : Huuuuu jauh Mbaak (nada: tengil)

L : ... (yaiya kalo deket namanya ciledug)

Saya selalu panggil dia dengan nama lengkap yang saya berikan kepadanya sebagai tanda sayang : elvira nasutionwati setianingsih. Nama aslinya elvi setianingsih. Kemudian kerana nama tersebut saya berikan, pada akhirnya pun ayah dan ibu seringkali memanggil dia : vira, vira. ehehehehe. anaknya ya hanya pasrah tapi keknya hepi2 aja.

Walau dengan gaya sungkan dan malu2, tapi dia itu suka iseng dan rese. Saya tau sih sungkan-malu2 itu kontradiktif dengan iseng-rese, tapi ya itulah elvira. Jika orang rumah (ya tentu saja kecuali ayah dan ibu) ada yang ulang taun, dia sudah siap dengan tepung dan air, yang tujuan penggunaannya sudah barang tentu bukan untuk bikin cireng. Sudah, abis itu rumah heboh dengan pekikan.

Kemaren dia semangat belajar bahasa inggris sama Tante Mon, tanteku yang sukak maen ke rumah. Sampek minta dikasih PR segala biar bisa belajar, ahahahahaha cute banget ga si.
Tempo hari di rumah ada pelatihan guru dari sekolah ibu, kan dia bertanggungjawab menghadirkan penganan. Sama si Tante Mon disuruh coba nyajiinnya pakek basa inggrissss. Semangat dia. Latian bawa piring saji sembari komat - kamit. Pas sudah menyajikan, tanggapan orang - orang :

"wah mbak, kok kamu aneh ya"

Ahahahahahahaha pembunuhan karakter massal bin besar-besaran. Tapi elvira santai untungnya dan tidak trauma. Dia tetap pendiam tapi tengil, sekolah rajin, dan belajar basa inggris. Cita - citanya mau jadi dokter, katanya. Kita doakan ya? :)

*BONUS DIALOG*

mang bedi, mang yaya, mbak uni semua pada pulkam (pulang kampung), elvira tidur di belakang sendirian, padahal service area adalah daerah yang paling banyak menyimpan urban legend di rumah saya. Saya pun menawarkan:

L : elvira, kamu gag takut tidur sono sendirian? mo tidur sama aku gag di kamarku?
E : iya mbak takut, tapi bingung ah

L : ... bingung gimana ya udah tidur atas ama aku ajehhh
E : ah ngga ah ga enak, tapi gimana ya

L : yehhhhh mau apa enggaaag, kalo gag mau yaudah kutinggal ke atas nih
E : yaaah mbak aja yang tidur sini gimana? hihihihihihihihh *cekikikan iseng*

L : ....

heran.

Sunday, May 24, 2009

pikiran di bidang keolahragaan

EIOW!

hawdayada peeps? saya pribadi ini sebenernya sedang senang. mau tau alasannya? mudah2an mau, kerana i'm about to begin my story, gehehehehe.

Akhir - akhir ini saya bagai diserang kesadaran yang agak lumayan merasuk dengan halus dan pelan - pelan.

Bahwa ternyata olahraga itu enak!

gubrak.

Ya soalnyaaaaaaaaa ini sayalah orang yang biasanya menghindari berbagai bentuk olahraga macam apapun kecuali yang sifatnya pelan seperti yoga ato senam - senam jimnastik. Itupun kalok boleh jujur, tidak rutin sama sekali, kecuali pada tahun - tahun tertentu dimana hal tersebut menjadi trend di alam semesta saya, ehehehehe.

Nah semenjak saya jadi Homo jakartaensis (meminjam istilah Oom Sapardi), saya belajar hidup berdamai dengan olahraga, dengan memilih satu jenis olahraga yang sudah saya geluti sejak kelas enam esde tetapi karena sifat bawaan yang moody dan angot2an jadinya gak pernah turun ke lapangan, eheu eheu (ini olahraga yang melibatkan stik besi dan tee)

Kebetulan ternyata sobat saya semenjak SMA menyenanginya jugak, akibatnyapun kami menjadi sering berlatih di sasana bola pukul yang letaknya tak seberapa jauh dari rumah dan harganya murakhh.

DI sana saya menemukan asiknya ketika terengah dan ketawa ketiwi bersama sobat - sobat dekat dan kulit - kulit kami berkeringat menjadi keemasan, berkilap ditimpa cahaya sore. DIlanjutkan dengan nongkrong sore dan mengulang - ngulang joke yang sama sejak sma. Ihh amit2 asiknya!

Selain perasaan kebersamaan dan solidaritas masa muda itu, ehehe- ini sebenarnya hal yang sudah saya ketahui sejak lama- saya pun ngeh bahwa ketika olahraga saya diberi kesempatan untuk berlatih mengalahkan diri sendiri, terutama diri yang tidak demen olahraga ini.

Ini biasanya saya rasakan kalok saya tau2 berada dalam keadaan lari ato berenang mondar - mandir kayak barusan.

yang ada hanya saya,

dan ditambah pikiran - pikiran yang berseliweran, badan yang bergerak dan metabolisme yang mencepat

terutama dan lebih - lebih lagik kalok berenang, kan gag mungkin berenang pakek softlens, pakek kacamata jugak gag mungkin, sementara mata saya minusnya 5. yaudah piirak plirik tidak menjadi pilihan dan gakan bisa bertukar kode2 pandangan dengan warga kolam renang. ehehehehehehe. solituuuuuuuuut.

Sampai pada sebuah titik dimana, oh my god ternyata ini bukan tindakan - tindakan kompetisi dengan diri sendiri kok, ehehe ini cuma sekedar cara untuk senang - senang saja dan bahkan, terutama buat saya, cara untuk melihat diri dari horizon yang lain :)

Saturday, May 16, 2009

Mimpi Maniez

Maniez dari komdag..

Yak jadi pada pagi ini ijinkanlah saya bercerita tentang mimpi saya kemaren dulu itu. Mimpi yang jujur saja sebenarnya tidak maniez sama sekali malahan lumayan aneh. Atau marilah kita hapus kata lumayan agar status keanehannya tidak setengah2, ya memang mimpi ini mimpi aneh.

Itu lho jenis mimpi - mimpi yang ketika kita bangun bikin kita seketika langsung mengrenyitkan dahi seraya berkomat-kamit : what the hole was that? (sesungguhnya kata 'hell' itu tidak terlalu enak didengar, kawan - kawan, kita ganti dengan 'hole' boleh? terimakasih)

Bagaimana jika kita menceburkan diri saja langsung ke dalam cerita? Ok? Good. *mengacungkan jempol*

Saya ditempatkan di dalam sebuah kantor klering / perpustakaan sebagai tamu yang sedang mengoprek2 tumpukan buku. Nah kan kemudian lawan bicara saya bilang
LB : Ras itu ada yang ngeliatin lo mulu dari sonoh
L : Siapa si? kemudian saya pun menengok ke belakang, kemudian ia pun disana dengan penampilah fisik dan terutama ekspresi wajah serta cara memandang yang bikin orang menelan ludah kerana tidak enak perasaan.
L : Siapa si itu? ulang saya lagi
LB : Itu anak keluarga Bakrie, Ras! Bambang Bakrie! kata temen saya heboh

(Jika nanti di masa depan saya menjadi berteman dengan salah satu Bakrie, dan kemudian engkau membaca tulisan ini, mudah2an tidak mempengaruhi silaturahmi yang kadung terjalin ya, hehehe, ini kan bunga tidur, hihi)

Kala itu saya langsung berpikir : euhh ngga pernah2nya dah gw denger anak keluarga Bakrie ada yang namanya Bambang, ini teh Bakrie yang mana si?
Umar Bakrie jangan2. Tapi dari lagak2nya sih itu orang bukan keturunan Bakrie yang Umar. Tapi kalo keturunan Bakrie yang kita kira bersama kok kelakuannya begini amat, penampakannya begini amat..

Yekh, itu orang sangat amat bikin gak enak perasaan, swear. Dan rupa2nya dia mengikuti saya kemana2 bahkan sampek ketika saya main2 ke rumah orang, dan rupa2nya tau2 dia suka ada dibelakang saya sambil napas2 gitu, ato sambil nempel2in mukanya di rambut sayaaaaaahhhhh! Yang bener aja dong, massss. Hyeeeekh.

Pada akhirnya entah kerana diguna - guna atau bagaimana, saya pun bersedia bicara dengan dia, kalo tidak salah kerana saya pikir yaudahlah itung2 silaturahmi kan.

Berikut cuplikan pembicaraan :
L : Oooh mas udah selesai sekolah ya? (sambil nervous)
BB : Ya gitu deh
L : Sekarang kerja jadinya? Kerja dimana?
BB : Kerja? Oh honey please, i don't have to work, i'm a Bakrie (ngomongnya sambil mengibaskan tangan dan memalingkan muka dengan gaya kenes)
L : oh, eeuh euh

Udah terus saya bangun, dan introspeksi diri dah.
Aneh mimpinya aneh betul. Huhuhuhuhuhuhuhuhu.

Monday, May 11, 2009

rasa ingin meninju udara

Jadi kan begini,

Tempo hari itu saya janji akan menulis sebuah tulisan tentang ibu - ibu dengan senyum memikat yang fotonya saya pajang di postingan sebelom ini, namanya Simone de Beauvoir,

Ya benar dia salah satu feminis paling berpengaruh dari Perancis, ya benar pula bahwa dia menulis buku berjudul deuxième sexe (second sex) yg versi asli perancisnya ituwh susah dicarinya naujubile, dan ya betul sekali juga bahwa dia itu adalah pasangan paling setia dari Jean-Paul Sartre, filsuf asal perancis juga, dan mereka saling menemani ampe akhir hidup masing2, dikubur di liang lahat yang sama dan dua2nya menolak disatukan dalam institusi pernikahan

Gehhh nyentrik betul hihi


Lepas dari kontroversi2 yang dilakukan, banyak buah pikir Beauvoir yang cukup menarik, baik dalam bentuk buku, novel ato play2 teater. Di dalam buku deuxième sexe ini termasuk juga dibahas teori pembebasan perempuan dari ketergantungan dan rasa tidak sejajar pada lelaki dengan bekerja, tapi juga pembebasan perempuan dari beban kerja dengan menikah, hehehehe seruu. Kompliketit2 asik gitu ga siiii.

Terutama karena juga mirip2 nyambung sama quote Kartini yang saya paling doyan, salah satu quote yang paling bisa bikin rasa malas hilang, ini dia ni :

"Rasanya seolah –olah udara di sekitar saya dipenuhi dengan jeritan, keluhan dan rintihan orang – orang yang menderita. Dan lebih keras lagi dari segala jeritan dan rintihan itu menggema dalam telinga saya: Kerja! Kerja! Kerja! Bebaskanlah dirimu! Bila kau berhasil membebaskan dirimu dengan bekerja, dapatlah kau menolong orang lain!"

Tapi kemudian setelah sedang penasaran dan gemes sama Tante Beauvoir yang tajem membela dan mengkritik perempuan sekaligus itu, tau2 tadi saya nemuin surat cinta yang dia bikin buat Sartre. Aw May Gawd kata2nya maniiis sekali dan bikin saya berbunga2 hihihi kek anak sempe sedang naksir2an. Nah namun ternyata gak ada objek yang dijatuhi cintanya (ohohoho kok curhat). Ya tapi ini tetap perasaan yang menyenangkan dan layak disyukuri sebenarnya. Terimakasih o Rabb sayang :)

Sudah ya melanturnya, boys and girls, ini sekarang saya hendak membagi isi surat yang tidak sengaja terbaca ituu, hihihi, dari Beauvoir kepada Sartre

je suis toute pénétrée de ce bonheur que j'ai de vous avoir -
rien d'autre ne compte.
Je vous ai, petit tout précieux, petit bien-aimé -
aussi bien aujourd'hui qu'avant-hier quand je vous voyais et je vous aurai jusqu'à votre mort-
après ça, rien vraiment n'a d'importance de tout ce qui peut m'arriver.
Je suis non seulement pas triste, mais même profondément heureuse et assurée- même les plus tendres souvenirs de tous vos chers visages
et de vos petits bras en corbeille le matin autour de l'oreiller ne me sont pas douloureux.
Je me sens tout enveloppée et soutenue par votre amour

maka kemudian saya pun mencoba membuat traduksi bagi kawan - kawan tersayang sekalian, dan karena kalo diartiin perkata banget jadi kurang puitis, jadi kalo ada yang melenceng saya coba artikan sesuai maksud keseluruhan aja hihihi
jika kebetulan ada ketahuan yang kurang tepat artinya, dihimbau untuk jangan sungkan mengkoreksi ya :) namanya juga masyih belajawr di syekolah hihi

keseluruhan diriku dirasuki oleh kebahagiaan yang kumiliki karena memilikimu-
yang lainnya tidak terasa
aku memilikimu, kebanggaanku, kesayanganku
(aku memilikimu) hari ini sama baiknya dengan kemarin lusa, saat aku dulu menatapmu, dan akan tetap kumiliki hingga akhir hidupmu
dan setelah hari itu tiba,
segala hal yang mungkin menghampiriku akan menjadi tidak begitu penting
aku bukan hanya akan tidak sedih, tetapi malahan lebih - lebih bahagia dan teryakinkan secara mendalam-
bahkan kenangan - kenangan terlembut tentang wajah - wajahmu, tentang tanganmu yang merengkuh bantal di sisiku di pagi hari, kesemuanya tidak akan membawakanku kesedihan
karena akan kurasakan diriku dibalut, bersender pada cintamu

huwaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuu
maniss jadi malu sendiri (naon sii)

hahaha
sampai jumpa lagi, temans sayangs ;)

Thursday, March 19, 2009

uhuk



suatu saat aku akan menulis sesuatu yang didalamnya ada sisipan tentang dia dan hidupnya yang menarik

belum tahu kapan si. ini sedang dipelajari.

mudah2an dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, begitu, ibu - ibu dan bapak bapak sekalian.

HUPS!
*menghilang secara tidak terlalu misterius namun tetap meninggalkan kesan teramat dalam*

Sunday, March 08, 2009

hari ini harinya perempuan!

sekali lagi (selalu) mari!!

(hei sayang)

aku tahu betul kita banyak bicara
tapi oh please

jangan terjebak kabut kata - kata

lantas,

mari kata - kata,
turun kemari

dari langit - langit kepala - kepala
urrgh-- lekas ayo keluar kalian

jadi suara - suara (aw!)
biar ditimpal si genit melirik

(hihh)

hihi, biar saja, sayang kita kan sudah biasa, bukan?
ayo ayo,

jadi makna - makna
jadi gelisahnya gerak - gerik

hingga kemudian

jadi bijak pun dewasa

jadi intinya rumah - rumah tangga
jadi rumahnya jiwa - jiwa

jadi jiwanya negara - negara

dan jadi kesadaran

di jalan - jalan
di lekuk lenggok badan
di keputusan - keputusan

terutama
di dalam bait doa dan pengharapan

(yaheeeumm)

:)

*dibuat diakhir 8 maret 2009, International Woman's Day*